Hemat Energi Dalam Kehidupan Sehari-hari .Pakai Pengering Elektrik atau Tisssue ?




Siapa yang tidak hobi memakai tissue? Di Indonesia semua restoran sampai warung harus menyiapkan tissue, kalau tidak kita dapat berpikir bahwa pelayanannya payah banget. Padahal kalau kita di Singapore atau Malaysia, disana restoran dan warung kecil pun tidak menyediakan. Disini kalau makan di warung, sudah jelas banyak orang setelah pakai tissue langsung buang ke lantai. Kalau kita ke toilet di restoran atau hotel, kita juga sering lihat tempat sampah yang penuh dengan tissue yang mungkin hanya dipakai sebentar untuk mengelap tangan. Kalaupun ada pilihan antara pengering elektrik atau tissue, kita akan lebih memilih tissue.
Padahal sebenarnya kalau kita tinjau lebih lanjut, pilihan untuk menggunakan pengering elektrik dibandingkan tissue merupakan hal ekonomis yang tidak dapat dipungkiri.



Apalagi pengering elektrik itu sebenarnya sangat sederhana karena hanya terdiri dari koil, fan dan switch elektrik, tidak memerlukan banyak perawatan, dan bisa tahan sampai 7 tahun. Jadi setelah pemasangan, pengering elektrik sudah tidak memerlukan pengeluaran lainnya selain listrik yang digunakan.
Kalau 1 orang menggunakan rata-rata 20 detik waktu pengering dengan konsumsi rata-rata 2 KW maka:
(20 detik/3600 detik) x 2KW = 0.01 KwH per orang
Dengan asumsi harga per KwH 1000 rupiah (ini harga di atas rata-rata tarif bisnis) maka
0.01 KwH x 1000 rupiah = 10 rupiah per orang per pemakaian 20 detik
////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////
Kalau kita bandingkan dengan pemakaian tissue gulung (paper towel). Kita dapat asumsikan rata-rata penggunaan tissue sebanyak 2 lembar per pemakaian. Harga rata-rata 1 gulung paper towel dengan total 150 lembar rata-rata Rp. 10,000-15,000. Jadi harga per lembar itu adalah kira-kira 60 - 100 rupiah. Kalau 1 orang memakai 2 lembar maka harga untuk sekali pemakaian adalah minimal 120 - 200 rupiah.
Lebih dari itu, kalau menggunakan tissue, proses pembuatannya pun sudah sangat boros energi. Mulai dari pembuatan bubur kertas sampai dipanaskan serta di packing. Setelah itu, setiap tempat yang kehabisan tissue harus mengeluarkan energi untuk mendapatkan tissue yang baru yang diambil atau diantar terus menerus. Setelah itu, semua sampah pun harus diantar ke tempat pembuangan sampah terakhir (TPA). Efek supply chain dan logistik yang disebabkan oleh tissue menjadi sangat panjang. Ongkos adalah salah satu faktor tetapi efeknya ke lingkungan kita sangat besar.
dan

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hemat Energi Dalam Kehidupan Sehari-hari .Pakai Pengering Elektrik atau Tisssue ?"

Posting Komentar