PERILAKU KERJA YANG BENAR

Metode kerja yang benar akan memberikan kenyaman dan keselamatan kerja bagi para pekerja. Metode kerja dibuat berdasarkan beberapa hal sebagai antara lain:
  1. Pengalaman kerja
  2. Perbaikan kegagalan masa lalu
  3. Penelitian ilmiah
Kegiatan yang bersifat berulang ( monotone ) akan mudah mengundang kejenuhan yang dapat berakibat celaka dan karenanya perbaikan metode perlu dilaksanakan. Namun perbaikan tersebut harus didasarkan pada penguasaan metode sebelumnya.
Walaupun metode sebelumnya tersebut tampak kurang  tepat, namun alasan mengapa metode  tersebut dahulu dirancang perlu diteliti sebelum melakukan perubahan.

Berikut adalah 2 langkah pokok yang harus anda lakukan saat akan memulai suatu pekerjaan:
  1. Menguasai seluk – beluk pekerjaan dengan sempurna. Apabila prosedur kerja yang benar dipatuhi, gagasan tentang perbaikan prosedur dapat dilakukan. Pada tahap awal metode kerja jangan diubah semata-mata karena pendapat anda sendiri, tetapi gagasan baru dapat diusulkan sebagai saran kepada orang lain untuk dibahas dan untuk mendapat persetujuan.

  1. Pelajari dan kuasai Standar Operating Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja yang ada. Secara sederhana pekerjaan terjadi atas dasar hubungan antara manusia dan barang. Hubungan antara barang seperti bahan baku, produk, alat dan sarana kerja, dan perilaku  manusia yang berhubungan dengan barang tersebut menyebabkan adanya pekerjaan. Hal ini menandakan bahwa meskipun keselamatan dan kesehatan telah terlindungi ditinjau dari barang yang ditangani, seperti alat dan sarana kerja tetapi kecelakaan dapat saja terjadi apabila perilaku manusia tidak baik.

Dalam analisis penyebab kecelakaan, kelalaian pekerja sering sebagai penyebab utama. Salah satunya banyak ditemukan kelalaian mematuhi prosedur tetap.  Di samping itu tindakan kurang berhati-hati dan tindakan tidak aman adalah juga penyebab kecelakaan. Penyebab lain adalah kepercayaan diri yang berlebihan terhadap kesehatan. Misalnya seseorang mantan olahragawan sering kurang latihan setelah mulai bekerja. Karena terlalu yakin akan kondisi kesehatannya maka dia tidak menghiraukan prilaku kerja yang benar. Akibatnya terjadi perubahan kebiasaan yang dapat menyebabkan sakit pinggang, dan lain-lain. Tanpa latihan, kecepatan bereaksi sesorang menjadi lamban. Disamping kurang tepat dalam menilai kondisi kebugaran, dapat menimbulkan  kecelakaan, walaupun prosedur tetap telah dijalankan sebagaimana mestinya.





Cara kerja atau perilaku kerja yang tidak benar dapat menyebabkan:

  1. Kelelahan. Kelelahan sangat erat kaitannya dengan posisi tubuh saat melakukan pekerjaan misalnya duduk, berdiri dan lain-lain.
  2. Sakit pinggang
  3. Pundak kaku
  4. Matirasa pada lengan

Prilaku kerja yang benar terhindar dari hal-hal tersebut diatas, dan apabila hal-hal tersebut diatas dibiarkan dapat menjadi suatu masalah kesehatan yang kronik.

dan

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "PERILAKU KERJA YANG BENAR"

  1. “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
    Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.
    Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
    Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
    Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.”

    Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Teman: “Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.
    Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.”
    Maka pergilah Elifas, orang Teman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama, lalu mereka melakukan seperti apa yang difirmankan TUHAN kepada mereka. Dan TUHAN menerima permintaan Ayub.

    Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
    Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya, dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas.
    TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina.
    Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan;
    dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh.
    Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki.
    Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat.
    Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur.

    BalasHapus