BAHAYA GAS KARBON MONOKSIDA


Racun industri tertua yang terkenal dan merupakan salah satu racun yang paling umum adalah gas karbon monoksida (CO). Gas karbon monoksida dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari bahan organik termasuk kayu dan bahan bakar petroleum seperti bensin.

Karena karbon monoksida ini selalu ada dalam setiap pembakaran, maka itu berarti di hampir semua tempat kerja ada karbon monoksida. Sumber-sumber utama penghasil gas karbon monoksida adalah pengecoran logam, pabrik bubur kayu dan kilang minyak. Namun dit empat pemanasan yang kurang terawat atau mesin-mesin di tempat kerja yang tidak memiliki ventilasi yang cukup sangat memungkinkan timbulnya karbon monoksida. Kelebihan gas karbon monoksida menyebabkan orang cepat lelah. Karbon monoksida masuk ke dalam tubuh melalui paru-paru dan diserap ke dalam pembuluh darah. Di sini karbon monoksida menggantikan oksigen di dalam sel darah merah sehingga jaringan tubuh termasuk otak mengalami kekurangan oksigen. Oleh karena itu korban harus segera di bawa keluar ruangan untuk menghirup udara bebas untuk keperluan penyembuhan.

Karbon monoksida adalah racun yang mematikan. Hal ini disebabkan karena gas ini tidak bisa dideteksi dengan indra manusia sebab tidak berbau, tidak berwarna dan tidak dirasa.
Gejalah pertama anda kelebiha gas karbon monoksida adalah sakit kepala, pusing-pusing dan mual. Kemudian diikuti dengan sakit kepala yang hebat, muntah-muntah, mengalami masalah penglihatan, bingung dan roboh (koleps). Tahap selanjutnya bisa menimbulkan keadaan koma, sawan, jantung, paru-paru dan akhirnya kematian.
Untuk itu langka pertama dan terbaik untuk menangani korban adalah harus dimulai di tempat pertama.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat dipakai untuk menghindari gas karbon monoksida:
1.      Ruangan kerja harus dilengkapi dengan ventilasi dan system pembuangan gas yang baik dan memadai.
2.      Jangan mengoperasikan alat yang memakai bahan bakar bensin atau diesel dalam ruangan yang tidak ada ventilasinya
3.      Rawatlah kendaraan atau unit yang dipakai secara regular untuk mematsikan bahwa ventilasinya dalam keadaan baik
4.      Periksalah situasi di sekitar tempat / ruangan kerja yang tertutup atau yang potensial menimbulkan gas karbon monoksida. Pakailah gas detector untuk memeriksa gas dalam confined space seperti saat pembersihan tanki BBM ataupun Fresh Water Tank
5.      Buatkan rencana emergensi untuk setiap daerah kerja yang meliputi prosedur penyelamatan, penyediaan obat-obatan, pemberian oksigen, menolong rekan kerja yang terkena gas karbon monoksida, daerah evakuasi, menghubungi bagian emergensi serta menghentikan proses saat emergensi.


Bahaya karbon monoksida dalam dunia industri tidak mengenal batas. Oleh karena itu pemahaman akan bahaya gas karbon monksida merupakan langka terbaik untuk dapat menjamin kelangsungan hidup anda ditempat kerja. Gas karbon monoksida dapat masuk ke dalam ruangan karena adanya ventilasi udara (jalan masuk) di dekat tempat pembongkaran atau persimpangan yang ramai. Gas karbon monokisda juga bisa masuk ke dalam mobil melalui sistem pembuangan gas yang salah yang dapat meracuni orang-orang yang ada di dalam mobil. Gas karbon monoksida juga bisa masuk ke dalam rumah melalui heat exchanger yang tidak terawatt dengan baik sehingga menimbulkan sakit yang sering disalahartikan dengan sakit flu. Karbon monoksida juga dapat membunuh mekanik yang sedang memperbaiki motor dalam garasi yang tertutup atau juga dapat membunuh nelayan yang mengambil arang kayu dari dalam truk saat hari hujan.

Reaksi gas karbon monoksida begitu cepat dalam tubuh kita apabila kita sudah keracunan. Untuk usaha pencegahan sebagaimana disebutkan di atas akan sangat bermanfaat bagi kita mencegah kemungkinan keracunan akibat gas karbon monoksida.

Waspadalah terhadap setiap bahaya

yang ada di sekitar anda !!

dan

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "BAHAYA GAS KARBON MONOKSIDA"

  1. kita juga punya nih artikel mengenai 'Karbon Monoksida', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/870/1/10407976.pdf
    trimakasih
    semoga bermanfaat

    BalasHapus