SAFETY LEADERSHIP


Safety Leadership


Pengantar :

 

Menurut pakar leadership John. C. Maxwell ”Leadership is influence no more no less. Artinya kepemimpinan itu  memberikan pengaruh tidak lebih tidak kurang, memberikan pengaruh yang dimaksud disini adalah mempengaruhi orang agar melakukan apa yang kita mau, sehingga terjalin kerjasama dan sinergy saat bekerja dalam team dan pada akhirnya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita semua,

 

Maxwell kemudian membagi dalam lima model yaitu :

1.    Position (people follow because they have to)

artinya orang mengikuti pemimpin karena posisinya, jika anda tidak punya posisi lagi maka orang orang tidak akan lagi memperdulikan apapun yang anda katakan.

 

2.    Permission ( People follow because they want to)

artinya orang mengikuti pemimpinya karena mereka ingin mengikuti, hal ini tidak tergantung dari posisinya sebagai apa, tetapi karena hubungan yang baik yang terbina antara pemimpin  dan yang dipimpin sehingga yang dipimpin selalu mengikutinya.

 

3.    Production (people follow because of what you have done for organization) artinya orang mengikuti pemimpinnya karena apa yang telah pemimpin lakukan untuk organisasinya, walaupun tidak ada imbal balik diantara mereka secara langsung orang-orang akan mengikuti pemimpinnya karena apa yang telah dilakukan oleh pemimpin itu bagi organisasinya.

 

4.    People Development (people follow because of what you have done for them) artinya orang mengikuti pemimpinya karena apa yang telah pemimpin lakukan bagi mereka (bagi yang dipimpin), mereka sadar bahwa dengan mengikuti pemimpinnya mereka akan mendapatkan manfaat untuk dirinya.

 

5.    Pinnacle / respect (people follow because of who you are and what you represent) artinya orang mengikuti pemimpinnya karena respect. Karena telah melihat siapa pemimpinnya dan apa yang pemimpin wakili.

Saya kira dalam bidang K3 atau safety akan kurang lebih sama, hanya kadang kita cukup puas bila orang mengikuti apa yang kita mau karena mereka memang harus mengikuti artinya leadership kita baru masuk level pertama.

 

 

 

 

Apa yang harus dilakukan.

 

Sebelum kita melangkah ke apa yang seharusnya dilakukan sebagai seorang leader kita harus faham bahwa leader (pemimpin) belum tentu seorang superior (atasan) ini tidak terkait langsung dengan posisi atau jabatan, walaupun seorang atasan (yang punya jabatan) secara umum pasti memimpin.

 

Bicara tentang safety leadership berarti mempengaruhi orang untuk berperilaku aman, kita bisa melakukan hal hal sebagai berikut :

1.    Evaluasi. Ingat bahwa tidak ada seorangpun yang mau celaka,

Tugas kita adalah melihat potensi dan kekuranganya, kemudian apa yang orang inginkan, juga penting untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan dan kepeduliannya terhadap aspek keselamatan. Pengaruhi orang lain agar perilakunya mendorongnya berperilaku aman / tidak celaka.

 

2.    Tetapkan apa harapan anda sebagai leader,

Jelaskan dengan baik apa tujuannya berperilaku aman dan apa manfaatnya bagi mereka. Bagaimana cara berperilaku aman yang benar serta tahapan yang harus dilalui sesuai SOP.

 

3.    Memberikan contoh,

Walaupun kita mempunyai pengetahuan yang luas tentang K3 namun bila perilaku kita tidak mencerminkan orang yang berbudaya K3 maka sangatlah sulit mengajak orang berbudaya K3. Orang lebih percaya dengan apa yang mereka lihat dari pada apa yang mereka dengar ( the best way to inform them is to show them)

 

4.    Mengajak berfikir tentang K3,

Mengajak orang lain berfikir bagaimana melakukan pekerjaan berbahaya dengan selamat juga langkah yang baik dalam leadership K3 dan membiasakan berfikir sejenak tentang resiko dan bagaimana cara penanggulangannya adalah bagian dari membudayakan K3.

 

5.    Melibatkan karyawan,

Saat kita merencanakan kontrol risiko dalam membuat IBPRPP alangkah lebih baik kalau melibatkan karyawan untuk ikut berperan serta , karena disamping karyawan bertambah pengetahuannya juga orang yang merasa terlibat akan ikut merasa bertanggung jawab.

 

6.    Memberikan kewenangan,

Dalam bidang K3 mendengar ide ide tentang cara lain melakukan pekerjaan lebih aman dan mendiskusikan dengan kelompok juga mendorong orang lebih kreative dalam melakukan kontrol resiko.Jangan takut untuk mendiskusikan cara kerja baru yang lebih aman.

7.    Lakukan diskusi secara personal dari hati ke hati juga sesuatu yang baik dalam bidang K3.Jika ada anggota kelompok melakukan kesalahan yang berpotensi adanya kecelakaan, ada baiknya anda panggil secara personal mengapa hal tersebut terjadi. Carilah  potensi apa yang mendorong dia melakukan hal tersebut, kemudian arahkan dan diskusikan langkah yang benar.

 

8.    Memberikan sanksi, Walaupun memberikan sanksi itu baik untuk pembinaan perilaku, namun seringkali kurang effective jika tidak dikomunikasikan dengan baik. Mengapa ? karena sederhana saja bahwa kita bisa memberikan sanksi untuk setiap kesalahan yang kita lihat, kemudian apakah setiap kesalahan bisa kita lihat, Hal ini bisa menyebabkan sanksi tidak dapat diberikan secara konsisten. Dan sanksi hanya akan effective bila dilakukan dengan segera setelah kesalahan dilakukan.

 

9.    Berikan pujian saat orang berperilaku aman, ini sangat jarang dilakukan, memberikan pujian saat orang berperilaku aman akan mendorong orang untuk melakukanya hal sama dan meningkatkan kepedulian. Efek negatif ingin dipuji akan hilang dengan sendirinya.

 

Demikianlah  ulasan tentang leadership K3, Marilah kita biasakan untuk berbagi ilmu tentang K3 agar diri kita dan rekan kerja kita dapat bekerja dengan aman dan dapat menghidupi keluarganya lebih lama.
dan

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "SAFETY LEADERSHIP"

  1. Materinya bagus.. mohon ijin untuk menjadikan sebagai referensi. Terima kasih dan sukses selalu.

    BalasHapus