Pada seseorang penderita keracunan selain memberikan pertolongan pertama, penting untuk mengenali tanda-tanda atau gejala keracunan, bila mungkin mengetahui keracunan akibat apa.
Penting juga diperhatikan benda-benda disekitar korban atau yang ada padanya, disamping keterangan dari orang-orang disekitar tempat kejadian. Semua ini akan sangat membantu dalam pertolongan lanjut untuk menyelamatkan jiwa si korban. Secara garis besarnya racun masuk kedalam tubuh manusia dengan berbagai cara antara lain :
- Melalui Mulut : Makan, Minum, dan Obat-obatan dan lain-lain.
- Melalui Hidung : Gas-gas beracun, zat beracun yang menguap.
- Melalui Kulit : Zat- zat beracun yang menyerap
Seseorang / sekelompok orang dicurigai keracunan apabila :
- Dari keadaan sehat mendadak sakit.
- Bekerja pada lingkungan yang berhubungan dengan zat – zat kimia.
- Ada keterangan berada ditempat yang terdapat gas-gas beracun.
Gejala keracunan dapat berupa :
- Sesak nafas
- Sakit kepala
- Mual / Muntah.
- Diare
- Kejang – Kejang
- Pupil / manik mata melebar (medriasis) / Pin point.
Tindakan / Pertolongan.
- Cegah / hentikan penyerapan racun lebih lanjut.
- Keluarkan racun yang masuk kedalam tubuh.
- Menetralkan racun dengan jalan memberi Antidota / zat yang berlawanan.
- Memperbaiki keadaan umum.
1. Cara mencegah penyerapan racun lebih lanjut dengan cara :
A. Racun yang mengenai kulit.
- Lepaskan pakaian korban yang tersiram racun
- Bilas bagian tubuh yang terkena racun dengan air bersih.
- Penolong harus berhati-hati agar tidak keracunan.
B. Racun yang terhirup
- Jauhkan korban dari sumber gas beracun
- Sebaiknya penolong memakai alat pelindung saluran pernafasan (Masker).
- Kendorkan pakaian sikorban yang mengganggu gerak nafas
- Bila tidak ada gerak nafas, pernafasan buatan hanya dilakukan dengan alat RESUSITASI, jangan melakukan nafas buatan dengan mulut kemulut. (berbahaya).
2. Keluarkan racun yang masuk dalam tubuh.
Membersihkan lambung dengan jalan merangsang muntah, bisa dengan menyentuh tenggorokan bagian atas (OVULA) dengan jari atau dengan memberi banyak minum air garam sampai lambung bersih.
Hal ini hanya dilakukan pada :
- Korban yang sadar dan tidak berontak
- Keracunan tidak lebih dari 3 jam
- Tidak kejang – kejang
- Tidak menelan yang bersifat korosif (keras) misal : Karbol, minyak tanah, bensin, formalin dll.
Kontra Indikasi ( Tidak boleh dilakukan ) pada :
- Pada penderita yang tidak sadar.
- Keracunan yang lebih dari 3 jam.
- Pada keracunan obat yang keras yang menimbulkan iritasi pada saluran alat pencernaan.
Menetralkan racun dengan jalan memberi ANTIDOTA.
ANTIDOTA
Keracunan yang bersifat ASAM dapat diberikan :
- 2 gelas susu.
- 2 sendok soda kue dalam 1 gelas air.
- Air kapur ( kapur yang direndam dalam air )
Keracunan yang bersifat BASA dapat diberikan:
- Satu sloki cuka ( gelas kecil )
- Air perasan jeruk.
Pada racun yang tidak diketahui penyebabnya dapat diberikan ANTIDOTA UNIVERSIL yaitu campuran dari :
- 2 bagian norit - roti yang dibakar
- 1 bagian susu
- 1 bagian oksida tannia - the pekat.
Kalau semua ini tidak ada bisa juga diganti dengan salah satu : susu, telor, ayam mentah, norit, farafin dan mentega.
3. Memperbaiki keadaan umum.
Hanya dilakukan di Rumah Sakit misal ;
- Melakukan kumbah kembung
- Mengatasi shock dengan pemberian cairan infus.
- Pemberian obat ATROPINISASI
- Obsevasi gejala Cardinal / pemberian obat – obat supertive.
- Pemberian diet yang sesuai untuk penderia keracunan yang sudah membaik.
Segera berikan pertolongan pada korban keracunan sesuai jenis & sifat racun, pemahaman yang tepat dalam penanganan kunci penting terselamatkan jiwa si korban
0 Response to "INTOXICASI / KERACUNAN"
Posting Komentar